Assalamu’alaikum sahabat, saya disini akan membahas
tentang kisah Nabi Khidir a.s. entah kenapa akhir-akhir ini saya hobi membaca
buku tentang Nabi Khidir. Bahkan sampai merengek meminta dibelikan buku
tentangnya,
hehe (kalau masalah itu, sebenarnya ayah saya memang
mau membelikan tapi entah kapan mau membelikannya dan karna saya meminta terus
kepada beliau, maka beliaupun akhirnya membelikannya #jangan ditiru sifat manja
saya ya teman2).
Maaf malah jadi curhat, ya udah deh tanpa banyak omong
lagi, let’s go reading my post
Bismillah...
Nabi Khidir adalah seorang
nabi yang diyakini memiliki umur paling panjang dan masih hidup hingga kini,
ternyata rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang telah banyak digali oleh para
ahli berdasarkan beberapa cerita.
Ada beberapa fakta yang membuktikan kebenaran Nabi
Khidir masih hidup hingga kini yaitu:
1. Sayyidina
Ali yang melihat Nabi Khidhir berada di Ka’bah. (Inayatul Muftaqir hlm. 52. )
2. Al-Mursyi,
murid Syaikh Abul Hasan asy-Syadzili mengatakan: “Nabi Khidhir masih hidup, dan
aku benar-benar telah bersalaman dengan tanganku ini. Pernah suatu hari Nabi
Khidhir As. mendatangiku dan beliau mengenalkan diri dan aku minta supaya
diberi tahu tentang arwah-arwah orang muslim, apakah disiksa atau diberi
nikmat? Andai datang kepadaku seribu ahli fikih dan mendebatku bahwa Nabi
Khidhir telah wafat, maka aku tidak akan mengikuti pendapat mereka.”
(Al-Madrasah asy-Syadziliyyah hlm. 186 )
3. Abul
Hasan asy-Syadzili yang bertemu Nabi Khidhir di padang Aidzab. (An-Nafahat
asy-Syadziliyyah hlm. 280.)
4. ‘Umar
bin Sinan mengatakan: “Kami berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash, aku berkata
kepadanya: ‘Ceritakanlah kepada kami hal yang paling menakjubkan yang engkau
lihat dalam perjalananmu!’ Ibrahim menjawab: ‘Aku bertemu dengan Nabi Khidhir
As. dan minta untuk menemaniku dalam perjalanan, lalu aku khawatir malah
merusak sifat tawakalku (kepada Allah) dengan merasa nyaman bersama dia, maka
kemudian aku berpisah dengannya.” ( Risalah al-Qusyairiyyah hlm. 166. )
5. Bisyr
al-Hafi menceritakan:
“Aku mendengar Bilal
al-Khawwash berkata: ‘Satu waktu aku berada di Padang Tih Bani Isra’il.
Tiba-tiba seorang laki-laki menemaniku berjalan, dan aku keheranan. Kemudian
aku diberi ilham oleh Allah bahwa laki-laki tersebut adalah Nabi Khidhir As.
Kemudian aku bertanya kepada laki-laki tesebut: ‘Demi kebenaran Allah yang haq
siapakah saudara?’ Laki-laki tersebut menjawab: ‘Aku saudaramu, Khidhir.’ Lalu
aku katakan: ‘Aku bermaksud bertanya kepadamu?’ ‘Bertanyalah!’ jawab Khidhir.
Lalu Bilal bertanya: ‘Bagaimana pendapat engkau tentang asy-Syafi’i ra.?’
Khidhir menjawab: ‘Dia laki-laki yang shiddiq …’” (Ibid. hlm. 405.)
6. Hadits
Ad-Daraqathni riwayat dari Ibnu ‘Abbas: “Nabi Khidhir dan Nabi Ilyas bertemu
setiap tahun saat musim haji, dan mereka berdua saling mencukur (tahallul)
kepala satu sama yang lain.” Ibnu Hajar mengatakan sanadnya lemah. Sementara
riwayat Ahmad dalam az-Zuhd dan ath-Thabarani dengan penambahan “Mereka berdua
berpuasa Ramadhan di Baitul Maqdis.” Ibnu Hajar mengatakan sanadnya hasan.
7. Musnad
Abu Usamah
“Nabi Khidhir di samudra
dan Nabi Ilyas di daratan, mereka bertemu tiap malam di samping tembok yang
dibuat Dzul Qarnain.” ( Lihat Syawahid al-Haq hlm. 200 tentang 4 hadits yang
dibawakan Ibnul Jauzi. )
Al-Hafizh al-Munawi mengatakan bahwa hadits tentang
ini dha‘if, akan tetapi menjadi kuat (hasan) karena banyaknya riwayat dengan
lafazh yang berbeda-beda termasuk dalam al-Mustadrak. Dan kesimpulannya
hadits-hadits di atas adalah hasan atau shahih bukan lagi dha‘if. (Faidh
al-Qadir juz 3 hlm. 618-619.)
Syaikh Yusuf an-Nabhani mengatakan: “Keterangan bahwa
Nabi Khidhir masih hidup adalah sudah menjadi ketetapan para wali dan didukung
oleh para ahli fiqh, ahli ushul dan hampir mayoritas ahli hadits, begitulah
yang dikatakan oleh Syaikh Abu ‘Amr bin ash-Shalah yang dinukil oleh an-Nawawi
dan menyetujuinya.” (Syawahid al-Haq hlm. 198-200.)
Beliau menambahkan, sejumlah masyayikh besar bahkan
tak terhitung jumlahnya, ada yang pernah berkumpul satu majelis dengan Nabi
Khidhir. Izzuddin bin Abdissalam saat ditanya apakah Nabi Khidhir masih hidup,
beliau mengatakan: “Demi Allah, tujuh puluh para shiddiqin mengabarkan bahwa
mereka melihat Nabi Khidhir dengan mata kepala mereka.”
Masih kata beliau (Yusuf an-Nabhani): “Demi Allah,
telah mengabarkan kepadaku tidak hanya satu waliyullah, bahwa mereka pernah
berkumpul dengan Nabi Khidhir. Bahkan demi Allah, para auliya’ mengabarkan
kepadaku bahwa aku pernah berkumpul satu majelis dengan Nabi Khidhir dan
bertanya sesuatu kepadaku dan aku menjawabnya, namun aku tidak mengenalnya
karena orang yang dapat mengenalnya hanyalah orang yang mempunyai nur (cahaya
keimanan). Keterangan ini disampaikan karena Ibnul Jauzi ingkar terhadap masih
hidupnya Nabi Khidhir serta menyelisih keterangan para wali yang shiddiqin.
Menurut al-Yafi‘i, keterangan yang diberikan Ibnul
Jauzi dengan menyampaikan hadits-hadits tentang masih hidupnya Nabi Khidhir
adalah saling bertentangan. Beliau ingkar tapi anehnya juga meriwayatkan 4
hadits muttashil yang menerangkan tentang masih hidupnya Nabi Khidhir
( Ibid. hlm. 200 dan Fatawi Haditsiyyah hlm. 218.)
Di antara ulama yang mengatakan Nabi Hidhir masih
hidup adalah:
1. As-Suyuthi dalam Khasha’ish
2. Wahb bin al-Munabbih dalam al-Mubtada’
3. Al-Khazin dalam tafsirnya
4. An-Nawawi
5. Ibnu Hajar al-Haitami dalam Fatawi Haditsiyyah
6. Al-Hafizh Ibnu Hajar
7. Ash-Shafuri dalam Nuzhatul Majalis
8. Imam Nawawi Banten dalam Nur azh-Zhalam. Beliau
mengatakan masalah Nabi Khidhir masih hidup diperselisihkan ulama namun
pendapat yang bisa dipegang adalah Nabi Khidhir masih hidup.
9. Dan lain-lain.
Ainul Hayat, Inilah Rahasia Nabi Khidir Bisa Berumur
Panjang
Nabi Khidir adalah nabi yang masih hidup hingga kiamat
datang, Nabi ini dinamakan Khidir yang berarti hijau karena kedatangannya
selalu membawa kehijauan disekitarnya, rumput yang awalnya kering akan menjadi
hijau subur jika didatangi Nabi Khidir. Berikut adalah ulasan singkat
cerita/legenda rahasia umur panjang Nabi Khidir AS hingga akhir zaman:
Ada seorang raja penguasa wilayah barat dan timur
yaitu Raja Iskandar Zulkarnain, raja ini sangat disegani dan ditakuti karena
dapat manaklukan berbagai wilayah dari barat hingga timur. Namun meskipun
demikian raja ini tidak sombong dan merupakan salah seorang hamba Allah yang
taat. Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnain mengadakan perjalanan untuk
mengelilingi bumi dan ditemani oleh Malikat Rofi’il. Dalam perjalanannya sang
raja bertanya kepada malikat bagimana ibadahnya para penghuni langit dan
malaikat pun menjelaskan bahwa para penghuni langit beribadah ada yang bersujud
terus hingga akhir zaman dan ada yng bertakbir terus hingga akhir zaman.
Mendengar hal itu sang raja ingin seperti para penghuni langit yang bisa
beribadah hingga akhir zaman.
Malaikat Rofi’il memberitahu kepada Raja Iskandar
Zulkarnain bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber mata air yang
suci, jika seseorang meminum air dari mata air itu maka ia akan kekal hingga
akhir zaman kecuali jika ingin dimatikan. Namun mata air tersebut berada di
bagian belahan bumi yang sangat gelap. Mata air itu bernama Ainul Hayat, inilah
mata air rahasia panjang umur dari Nabi Khidir. Raja Iskandar Zulkarnain
kemudian mengumpulkan semua ahli yang ada diseluruh negeri untuk menafsirkan
dimana letak tepatnya Ainul Hayat berada dan salah seorang diantaranya
mengetahui bahwa letaknya adalah dibagian tempat terbitnya matahari.
Raja Iskandar Zulkarnain beserta rombongannya mencari
tempat tersebut dan menemukannya, salah satu diantaranya rombongannya adalah
Nabi Khidir yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri. Setelah
menemukan tempat Ainul Hayat, sang raja membawa pasukan khusus untuk masuk
bersamanya dan dalam pasukan itu Nabi Khidir ikut bersamanya. Mereka menempuh
perjalanan selama 18 hari didalam gua itu tanpa melihat sinar matahari
sekalipun.
Dalam perjalanan itu Nabi Khidir mendapat wahyu dari
Allah bahwa Ainul Hayat terletak di tepi kanan jurang dan hanya diperuntukkan
untuknya saja. Setelah menerima wahyu itu, Nabi Khidir kemudian menuju ketempat
Ainul Hayat sendirian dan meminumnya tanpa sepengetahuan Raja Iskandar
Zulkarnain. Itulah sekilas cerita singkat tentang mata air Ainul Hayat yang
merupakan rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang hingga akhir zaman.
Waallahu a’lam...
Sekian
ya teman-teman, bila ada kesalahn mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum
wr. wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar