Assalamu'alaikum, hei hei lama tak berjumpa. aku mau ngepost tentang seorang nabi teladan kita semua, Nabi Sulaiman a.s. Semoga kisah ini bermanfaat bagi kalian, yukkk....
Nabi Sulaiman adalah salah seorang putera Nabi Daud. Lahir sekitar sekitar 975-935 SM. Namanya
disebutkan sebanyak 27 kali di dalam Al-Quran. Sejak kecil ia telah menunjukkan
kecerdasan dan ketajaman pikirannya.[butuh rujukan] Ia diangkat
menjadi nabi pada tahun 970 SM.[butuh rujukan] Ia wafat
di Rahbaam, Baitul Maqdis-Palestina.
Nabi Sulaiman Seorang Hakim
Sewaktu Daud, ayahnya menduduki tahta kerajaan Bani Isra'il ia selalu
mendampinginnya dalam tiap-tiap sidang peradilan yang diadakan untuk menangani
perkara-perkara perselisihan dan sengketa yang terjadi di dalam masyarakat. Ia memang
sengaja dibawa oleh Daud, ayahnya menghadiri sidang-sidang peradilan serta
menyekutuinya di dalam menangani urusan-urusan kerajaan untuk melatihnya serta
menyiapkannya sebagai putera mahkota yang akan menggantikanya memimpin
kerajaan, bila tiba saatnya ia harus memenuhi panggilan Ilahi meninggalkan
dunia yang fana ini. Dan memang Sulaimanlah yang terpandai di antara sesama
saudara yang bahkan lebih tua usia daripadanya.
Suatu peristiwa yang menunjukkan kecerdasan dan ketajaman otaknya iaitu terjadi
pada salah satu sidang peradilan yang ia turut menghadirinya. dalam persidangan
itu dua orang datang mengadu meminta Nabi Daud mengadili perkara sengketa
mereka, iaitu bahawa kebun tanaman salah seorang dari kedua lelaki itu telah
dimasuki oleh kambing-kambing ternak kawannya di waktu malam yang mengakibatkan
rusak binasanya perkarangannya yang sudah dirawatnya begitu lama sehingga
mendekati masa menuainya. Kawan yang diadukan itu mengakui kebenaran pengaduan
kawannya dan bahawa memang haiwan ternakannyalah yang merusak-binasakan kebun
dan perkarangan kawannya itu.
Dalam perkara sengketa tersebut, Daud memutuskan bahawa sebagai ganti rugi yang
dideritai oleh pemilik kebun akibat pengrusakan kambing-kambing peliharaan
tetangganya, maka pemilik kambing-kambing itu harus menyerahkan binatang
peliharaannya kepada pemilik kebun sebagai ganti rugi yang disebabkan oleh
kecuaiannya menjaga binatang ternakannya. Akan tetapi Sulaiman yang mendengar
keputusan itu yang dijatuhkan oleh ayahnya itu yang dirasa kurang tepat berkata
kepada si ayah: "Wahai ayahku, menurut pertimbanganku keputusan itu
sepatut berbunyi sedemikian : Kepada pemilik perkarangan yang telah binasa
tanamannya diserahkanlah haiwan ternak jirannya untuk dipelihara, diambil
hasilnya dan dimanfaatkan bagi keperluannya, sedang perkarangannya yang telah
binasa itu diserahkan kepada tetangganya pemilik peternakan untuk dipugar dan
dirawatnya sampai kembali kepada keadaan asalnya, kemudian masing-masing
menerima kembali miliknya, sehingga dengan cara demikian masing-masing pihak
tidak ada yang mendapat keuntungan atau kerugian lebih daripada yang
sepatutnya."
Kuputusan yang diusulkan oleh Sulaiman itu diterima baik oleh kedua orang yang
menggugat dan digugat dan disambut oleh para orang yang menghadiri sidang
dengan rasa kagum terhadap kecerdasan dan kepandaian Sulaiman yang walaupun
masih muda usianya telah menunjukkan kematangan berfikir dan keberanian
melahirkan pendapat walaupun tidak sesuai dengan pendapat ayahnya.
Peristiwa ini merupakan permulaan dari sejarah hidup Nabi Sulaiman yang penuh
dengan mukjizat kenabian dan kurnia Allah yang dilimpahkan kepadanya dan kepada
ayahnya Nabi Daud.
Sulaiman Menduduki Tahta Kerajaan Ayahnya
Sejak masih berusia muda Sulaiman telah disiapkan oleh Daud untuk
menggantikannya untuk menduduki tahta singgahsana kerajaan Bani Isra'il.
Abang Sulaiman yang bernama Absyalum tidak merelakan dirinya dilangkahi oleh
adiknya .Ia beranggapan bahawa dialah yang sepatutnya menjadi putera mahkota
dan bukan adiknya yang lebih lemah fizikalnya dan lebih muda usianya srta belum
banyak mempunyai pengalaman hidup seperti dia. Kerananya ia menaruh dendam
terhadap ayahnya yang menurut anggapannya tidak berlaku adil dan telah
memperkosa haknya sebagai pewaris pertama dari tahta kerajaan Bani Isra'il.
Absyalum berketetapan hati akan memberotak terhadap ayahnya dan akan berjuang
bermati-matian untuk merebut kekuasaan dari tangan ayahnya atau adiknya apa pun
yang harus ia korbankan untuk mencapai tujuan itu. Dan sebagai persiapan bagi
rancangan pemberontakannya itu, dari jauh-jauh ia berusaha mendekati rakyat,
menunjukkan kasih sayang dan cintanya kepada mereka menolong menyelesaikan
masalah-masalah yang mereka hadapi serta mempersatukan mereka di bawah pengaruh
dan pimpinannya. Ia tidak jarang bagi memperluaskan pengaruhnya, berdiri
didepan pintu istana mencegat orang-orang yang datang ingin menghadap raja dan
ditanganinya sendiri masalah-masalah yang mereka minta penyelesaian.
Setelah merasa bahawa pengaruhnya sudah meluas di kalangan rakyat Bani Isra'il
dan bahawa ia telah berhasil memikat hati sebahagian besar dari mereka,
Absyalum menganggap bahawa saatnya telah tiba untuk melaksanakan rencana
rampasan kuasa dan mengambil alih kekuasaan dari tangan ayahnya dengan paksa.
Lalu ia menyebarkan mata-matanya ke seluruh pelosok negeri menghasut rakyat dan
memberi tanda kepada penyokong-penyokong rencananya, bahawa bila mereka
mendengar suara bunyi terompet, maka haruslah mereka segera berkumpul,
mengerumuninya kemudian mengumumkan pengangkatannya sebagai raja Bani Isra'il
menggantikan Daud ayahnya.
Syahdan pada suatu pagi hari di kala Daud duduk di serambi istana
berbincang-bincang dengan para pembesar dan para penasihat pemerintahannya,
terdengarlah suara bergemuruh rakyat bersorak-sorai meneriakkan pengangkatan
Absyalum sebagai raja Bani Isra'il menggantikan Daud yang dituntut turun dari
tahtanya. Keadaan kota menjadi kacau-bilau dilanda huru-hara keamanan tidak
terkendalikan dan perkelahian terjadi di mana-mana antara orang yang pro dan
yang kontra dengan kekuasaan Absyalum.
Nabi Daud merasa sedih melihat keributan dan kekacauan yang melanda negerinya,
akibat perbuatan puterannya sendiri. Namun ia berusaha menguasai emosinya dan
menahan diri dari perbuatan dan tindakan yang dapat menambah parahnya keadaan.
Ia mengambil keputusan untuk menghindari pertumpahan darah yang tidak
diinginkan, keluar meninggalkan istana dan lari bersama-sama pekerjanya
menyeberang sungai Jordan menuju bukit Zaitun. Dan begitu Daud keluar
meninggalkan kota Jerusalem, masuklah Absyalum diiringi oleh para pengikutnya
ke kota dan segera menduduki istana kerajaan. Sementara Nabi Daud melakukan
istikharah dan munajat kepada Tuhan di atas bukit Zaitun memohon taufiq dan
pertolongan-Nya agar menyelamatkan kerajaan dan negaranya dari malapetaka dan
keruntuhan akibat perbuatan puteranya yang durhaka itu.
Setelah mengadakan istikharah dan munajat yang tekun kepada Allah, akhirnya
Daud mengambil keputusan untuk segera mengadakan kontra aksi terhadap puteranya
dan dikirimkanlah sepasukan tentera dari para pengikutnya yang masih setia
kepadanya ke Jerusalem untuk merebut kembali istana kerajaan Bani Isra'il dari
tangan Absyalum. Beliau berpesan kepada komandan pasukannya yang akan menyerang
dan menyerbu istana, agar bertindak bijaksana dan sedapat mungkin menghindari
pertumpahan darah dan pembunuhan yang tidak perlu, teristimewa mengenai
Absyalum, puteranya, ia berpesan agar diselamatkan jiwanya dan ditangkapnya
hidup-hidup. Akan tetapi takdir telah menentukan lain daripada apa yang si ayah
inginkan bagi puteranya. Komandan yang berhasil menyerbu istana tidak dapat
berbuat lain kecuali membunuh Absyalum yang melawan dan enggan menyerahkan diri
setelah ia terkurung dan terkepung.
Dengan terbunuhnya Absyalum kembalilah Daud menduduki tahtanya dan kembalilah
ketenangan meliputi kota Jerusalem sebagaimana sediakala. Dan setelah menduduki
tahta kerajaan Bani Isra'il selama empat puluh tahun wafatlah Nabi Daud dalam
usia yang lanjut dan dinobatkanlah sebagai pewarisnya Sulaiman sebagaimana
telah diwasiatkan oleh ayahnya.
Kekuasaan Sulaiman Atas Jin dan Makhluk Lain
Nabi Sulaiman yang telah berkuasa penuh atas kerajaan Bani Isra'il yang
makin meluas dan melebar, Allah telah menundukkan baginya makhluk-makhluk lain,
iaitu Jin angin dan burung-burung yang kesemuanya berada di bawah perintahnya
melakukan apa yang dikehendakinya dan melaksanakan segala komandonya. Di
samping itu Allah memberinya pula suatu kurnia berupa mengalirnya cairan
tembaga dari bawah tanah untuk dimanfaatkannya bagi karya pembangunan
gedung-gedung, perbuatan piring-piring sebesar kolam air, periuk-periuk yang
tetap berada diatas tungku yang dikerjakan oleh pasukan Jin-Nya.
Sebagai salah satu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Sulaiman ialah
kesanggupan beliau menangkap maksud yang terkandung dalam suara
binatang-binatang dan sebaliknya binatang-binatang dapat pula mengerti apa yang
ia perintahkan dan ucapkan.
Demikianlah maka tatkala Nabi Sulaiman berpergian dalam rombongan kafilah yang
besar terdiri dari manusia, jin dan binatang-binatang lain, menuju ke sebuah
tempat bernama Asgalan ia melalui sebuah lembah yang disebut lembah semut.
Disitu ia mendengar seekor semut berkata kepada kawan-kawannya: "Hai
semut-semut, masuklah kamu semuanya ke dalam sarangmu, agar supaya kamu selamat
dan tidak menjadi binasa diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya tanpa ia sedar
dan sengaja.
Nabi Sulaiman tersenyum tertawa mendengar suara semut yang ketakutan itu. Ia
memberitahu hal itu kepada para pengikutnya seraya bersyukur kepada Allah atas
kurnia-Nya yang menjadikan ia dapat mendengar serta menangkap maksud yang
terkandung dalam suara semut itu. Ia merasa takjud bahawa binatang pun mengerti
bahawa nabi-nabi Allah tidak akan mengganggu sesuatu makhluk dengan sengaja dan
dalam keadaan sedar.
Sulaiman dan Ratu Balqis
Setelah Nabi Sulaiman membangunkan Baitulmaqdis dan melakukan ibadah haji
sesuai dengan nadzarnya pergilah ia meneruskan perjalannya ke Yeman. Setibanya
di San'a - ibu kota Yeman ,ia memanggil burung hud-hud sejenis burung pelatuk untuk
disuruh mencari sumber air di tempat yang kering tandus itu. Ternyata bahawa
burung hud-hud yang dipanggilnya itu tidak berada diantara kawasan burung yang
selalu berada di tempat untuk melakukan tugas dan perintah Nabi Sulaiman. Nabi
Sulaiman marah dan mengancam akan mengajar burung Hud-hud yang tidak hadir itu
bila ia datang tanpa alasan dan uzur yang nyata.
Berkata burung Hud-hud yang hinggap didepan Sulaiman sambil menundukkan kepala
ketakutan:: "Aku telah melakukan penerbangan pengintaian dan menemukan
sesuatu yang sangat penting untuk diketahui oleh paduka Tuan. Aku telah
menemukan sebuah kerajaan yang besar dan mewah di negeri Saba yang dikuasai dan
diperintah oleh seorang ratu. Aku melihat seorang ratu itu duduk di atas sebuah
tahta yang megah bertaburkan permata yang berkilauan. Aku melihat ratu dan
rakyatnya tidak mengenal Tuhan Pencipta alam semesta yang telah mengurniakan
mereka kenikmatan dan kebahagian hidup. Mereka tidak menyembah dan sujud
kepada-Nya, tetapi kepada matahari. Mereka bersujud kepadanya dikala terbit dan
terbenam. Mereka telah disesatkan oleh syaitan dari jalan yang lurus dan
benar."
Berkata Sulaiman kepada Hud-hud: "Baiklah, kali ini aku ampuni dosamu
kerana berita yang engkau bawakan ini yang aku anggap penting untuk diperhatikan
dan untuk mengesahkan kebenaran beritamu itu, bawalah suratku ini ke Saba dan
lemparkanlah ke dalam istana ratu yang engkau maksudkan itu, kemudian
kembalilah secepat-cepatnya, sambil kami menanti perkembangan selanjutnya
bagaimana jawapan ratu Saba atas suratku ini."
HUd-hud terbang kembali menuju Saba dan setibanya di atas istana kerajaan Saba
dilemparkanlah surat Nabi Sulaiman tepat di depan ratu Balqis yang sedang duduk
dengan megah di atas tahtanya. Ia terkejut melihat sepucuk surat jatuh dari
udara tepat di depan wajahnya. Ia lalu mengangkat kepalanya melihat ke atas,
ingin mengetahui dari manakah surat itu datang dan siapakah yang secara kurang
hormat melemparkannya tepat di depannya. Kemudian diambillah surat itu oleh
ratu, dibuka dan baca isinya yang berbunyi: "Dengan Nama Allah Yang Maha
Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu
bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku.
Datanglah sekalian kepadaku berserah diri."
Setelah dibacanya berulang kali surat Nabi Sulaiman Ratu Balqis memanggil para
pembesarnya dan para penasihat kerajaan berkumpul untuk memusyawarahkan
tindakan apa yang harus diambil sehubungan dengan surat Nabi Sulaiman yang
diterimanya itu.
Berkatlah para pembesar itu ketika diminta petimbangannya: "Wahai paduka
tuan ratu, kami adalah putera-putera yang dibesarkan dan dididik untuk
berperang dan bertempur dan bukan untuk menjadi ahli pemikir atau perancang
yang patut memberi pertimbangan atau nasihat kepadamu. Kami menyerahkan
kepadamu untuk mengambil keputusan yang akan membawa kebaikan bagi kerajaan dan
kami akan tunduk dan melaksanakan segala perintah dan keputusanmu tanpa ragu.
Kami tidak akan gentar menghadapi segala ancaman dari mana pun datangnya demi menjaga
keselamatanmu dam keselamatan kerajaanmu."
Ratu Balqis menjawab: "Aku memperoleh kesan dari uraianmu bahwa kamu
mengutamakan cara kekerasan dan kalau perlu kamu tidak akan gentar masuk medan
perang melawan musuh yang akan menyerbu. Aku sangat berterima kasih atas
kesetiaanmu kepada kerajaan dan kesediaanmu menyabung nyawa untuk menjaga
keselamatanku dan keselamatan kerajaanku. Akan tetapi aku tidak sependirian
dengan kamu sekalian. Menurut pertimbanganku, lebih bijaksana bila kami
menempuh jalan damai dan menghindari cara kekerasan dan peperangan. Sebab bila
kami menentang secara kekerasan dan sampai terjadi perang dan musuh kami
berhasil menyerbu masuk kota-kota kami, maka nescaya akan berakibat kerusakan
dan kehancuran yang sgt menyedihkan. Mereka akan menghancur binasakan segala
bangunan, memperhambakan rakyat dan merampas segala harta milik dan peninggalan
nenek moyang kami. Hal yang demikian itu adalah merupakan akibat yang wajar
dari tiap peperangan yang dialami oleh sejarah manusia dari masa ke semasa.
Maka menghadapi surat Sulaiman yang mengandung ancaman itu, aku akan cuba
melunakkan hatinya dengan mengirimkan sebuah hadiah kerajaan yang akan terdiri
dari barang-barang yang berharga dan bermutu tinggi yang dapat mempesonakan
hatinya dan menyilaukan matanya dan aku akan melihat bagaimana ia memberi
tanggapan dan reaksi terhadap hadiahku itu dan bagaimana ia menerima utusanku
di istananya.
Selagi Ratu Balgis siap-siap mengatur hadiah kerajaan yang akan dikirim kepada
Sulaiman dan memilih orang-orang yang akan menjadi utusan kerajaan membawa
hadiah, tibalah hinggap di depan Nabi Sulaiman burung pengintai Hud-hud
memberitakan kepadanya rancangan Balqis untuk mengirim utusan membawa hadiah
baginya sebagai jawaban atas surat beliau kepadanya.
Setelah mendengar berita yang dibawa oleh Hud-hud itu, Nabi Sulaiman mengatur
rencana penerimaan utusan Ratu Balqis dan memerintahkan
kepada pasukan Jinnya agar menyediakan dan membangunkan sebuah bangunan yang
megah yang tiada taranya ya akan menyilaukan mata perutusan Balqis bila mereka
tiba.
Tatkala perutusan Ratu Balqis datang, diterimalah mereka dengan ramah tamah
oleh Sulaiman dan setelah mendengar uraian mereka tentang maksud dan tujuan
kedatangan mereka dengan hadiah kerajaan yang dibawanya, berkatalah Nabi
Sulaiman: "Kembalilah kamu dengan hadiah-hadiah ini kepada ratumu.
Katakanlah kepadanya bahawa Allah telah memberiku rezeki dan kekayaan yang
melimpah ruah dan mengurniaiku dengan kurnia dan nikmat yang tidak diberikannya
kepada seseorang drp makhluk-Nya. Di samping itu aku telah diutuskan sebagai
nabi dan rasul-Nya dan dianugerahi kerajaan yang luas yang kekuasaanku tidak
sahaja berlaku atas manusia
tetapi mencakup juga jenis makhluk Jin dan binatang-binatang. Maka bagaimana
aku akan dapat dibujuk dengan harta benda dan hadiah serupa ini? Aku tidak
dapat dilalaikan dari kewajiban dakwah kenabianku oleh harta benda dan emas
walaupun sepenuh bumi ini. Kamu telah disilaukan oleh benda dan kemegahan
duniawi, sehingga kamu memandang besar hadiah yang kamu bawakan ini dan mengira
bahawa akan tersilaulah mata kami dengan hadiah Ratumu. Pulanglah kamu kembali
dan sampaikanlah kepadanya bahawa kami akan mengirimkan bala tentera yang
sangat kuat yang tidak akan terkalahkan ke negeri Saba dan akan mengeluarkan
ratumu dan pengikut-pengikutnya dari negerinya sebagai- orang-orang yang
hina-dina yang kehilangan kerajaan dan kebesarannya, jika ia tidak segera
memenuhi tuntutanku dan datang berserah diri kepadaku."
Perutusan Balqis kembali melaporkan kepada Ratunya apa yang mereka alami dan
apa yang telah diucapkan oleh Nabi Sulaiman. Balqis berfikir, jalan yang terbaik
untuk menyelamatkan diri dan kerajaannya ialah menyerah saja kepada tuntutan
Sulaiman dan datang menghadap dia di istananya.
Nabi Sulaiman berhasrat akan menunjukkan kepada Ratu Balqis bahawa ia memiliki
kekuasaan ghaib di samping kekuasaan lahirnya dan bahwa apa yang dia telah
ancamkan melalui rombongan perutusan bukanlah ancaman yang kosong. Maka
bertanyalah beliau kepada pasukan Jinnya, siapakah diantara mereka yang sanggup
mendatangkan tahta Ratu Balqis sebelum orangnya datang berserah diri.
Berkata Ifrit, seorang Jin yang tercerdik: "Aku sanggup membawa tahta itu
dari istana Ratu Balqis sebelum engkau sempat berdiri dari tempat dudukimu. Aku
adalah pesuruhmu yang kuat dan dapat dipercayai.
Seorang lain yang mempunyai ilmu dan hikmah nyeletuk berkata: "Aku akan
membawa tahta itu ke sini sebelum engkau sempat memejamkan matamu."
Ketika Nabi Sulaiman melihat tahta Balqis sudah berada didepannya, berkatalah
ia: Ini adalah salah satu kurnia Tuhan kepadaku untuk mencuba apakah aku
bersyukur atas kurnia-Nya itu atau mengingkari-Nya, kerana barang siapa
bersyukur maka itu adalah semata-mata untuk kebaikan dirinya sendiri dan
barangsiapa mengingkari nikmat dan kurnia Allah, ia akan rugi di dunia dan di
akhirat dan sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Menyonsong kedatangan Ratu Balqis, Nabi Sulaiman memerintahkan orang-orangnya
agar mengubah sedikit bentuk dan warna tahta Ratu itu yang sudah berada di
depannya kemudian setelah Ratu itu tiba berserta pengiring-pengiringnya,
bertanyalah Nabi Sulaiman seraya menundingkan kepada tahtanya: "Serupa
inikah tahtamu?" Balqis menjawab: "Seakan-akan ini adalah tahtaku
sendiri," seraya bertanya-tanya dalam hatinya, bagaimana mungkin bahawa
tahtanya berada di sini padahal ia yakin bahawa tahta itu berada di istana tatkala
ia bertolak meninggalkan Saba.
Selagi Balgis berada dalam keadaan kacau fikiran, kehairanan melihat tahta
kerajaannya sudah berpindah ke istana Sulaiman, ia dibawa masuk ke dalam sebuah
ruangan yang sengaja dibangun untuk penerimaannya. Lantai dan dinding-dindingnya terbuat dari kaca putih. Balqis
segera menyingkapkan pakaiannya ke atas betisnya ketika berada dalam ruangan
itu, mengira bahawa ia berada di atas sebuah kolam air yang dapat membasahi
tubuh dan pakaiannya.
Berkata Nabi Sulaiman kepadanya: "Engkau tidak usah menyingkap pakaianmu.
Engkau tidak berada di atas kolam air. Apa yang engkau lihat itu adalah
kaca-kaca putih yang menjadi lantai dan dinding ruangan ini."
"Oh,Tuhanku," Balqis berkata menyedari kelemahan dirinya terhadap
kebesaran dan kekuasaan Tuhan yang dipertunjukkan oleh Nabi Sulaiman, "aku
telah lama tersesat berpaling daripada-Mu, melalaikan nikmat dan kurnia-Mu,
merugikan dan menzalimi diriku sendiri sehingga terjatuh dari cahaya dan
rahmat-Mu. Ampunilah aku. Aku berserah diri kepada Sulaiman Nabi-Mu dengan
ikhlas dan keyakinan penuh. Kasihanilah diriku wahai Tuhan Yang Maha Pengasih
dan Maha Penyayang."
Demikianlah kisah Nabi Sulaiman dan Balqis Ratu Saba. Dan menurut sementara
ahli tafsir dan ahli sejarah nabi-nabi, bahawa Nabi Sulaiman pada akhirnya
kahwin dengan Balqis dan dari perkahwinannya itu lahirlah seorang putera.
Menurut pengakuan maharaja Ethiopia Abessinia, mereka adalah keturunan Nabi
Sulaiman dari putera hasil perkahwinannya dengan Balqis itu. Wallahu alam
bisshawab.
Wafatnya Nabi Sulaiman
Al-Quran mengisahkan bahawa tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan kematian
Sulaiman kecuali anai-anai yang memakan tongkatnya yang ia sandar kepadanya
ketika Tuhan mengambil rohnya. Para Jin yang sedang mengerjakan bangunan atas
perintahnya tidak mengetahui bahawa Nabi Sulaiman telah mati kecuali setelah mereka melihat Nabi Sulaiman tersungkur jatuh
di atas lantai, akibat jatuhnya tongkat sandarannya yang dimakan oleh
anai-anai. Sekiranya para Jin sudah mengetahui sebelumnya, pasti mereka tidak
akan tetap meneruskan pekerjaan yang mereka anggap sebagai seksaan yang
menghinakan.
Berbagai cerita yang dikaitkan orang pada ayat yang mengisahkan matinya Nabi
Sulaiman, namun kerana cerita-cerita itu tidak ditunjang dikuatkan oleh sebuah
hadis sahih yang muktamad, maka sebaiknya kami berpegang saja dengan apa yang
dikisahkan oleh Al-Quran dan selanjutnya Allahlah yang lebih Mengetahui dan
kepada-Nya kami berserah diri.
Kisah Nabi Sulaiman dapat dibaca di dalam Al-Quran,
Kisah ini bermula dari laporan burung Hud-Hud, atas perintah tuannya Nabi
Sulaiman, ketika terbang hingga negeri Saba (Yaman).
Di dalam Al-Quran disebutkan,
فَمَكَثَ غَيۡرَ بَعِيدٍ۬ فَقَالَ أَحَطتُ بِمَا لَمۡ تُحِطۡ بِهِۦ وَجِئۡتُكَ
مِن سَبَإِۭ بِنَبَإٍ۬ يَقِينٍ * إِنِّى
وَجَدتُّ ٱمۡرَأَةً۬ تَمۡلِڪُهُمۡ وَأُوتِيَتۡ مِن ڪُلِّ شَىۡءٍ۬ وَلَهَا عَرۡشٌ
عَظِيمٌ۬ * وَجَدتُّهَا وَقَوۡمَهَا يَسۡجُدُونَ لِلشَّمۡسِ مِن دُونِ
ٱللَّهِ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَـٰنُ أَعۡمَـٰلَهُمۡ فَصَدَّهُمۡ عَنِ
ٱلسَّبِيلِ فَهُمۡ لَا يَهۡتَدُونَ*
Artinya : “Maka tidak lama kemudian , lalu ia berkata: “Aku telah
mengetahui sesuatu yang kamu belum mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari
negeri Saba suatu berita penting yang diyakini. Sesungguhnya aku
menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka, dan dia dianugerahi
segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang besar. Aku mendapati dia dan
kaumnya menyembah matahari, selain Allah; dan syaitan telah menjadikan mereka
memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan ,
sehingga mereka tidak dapat petunjuk.“ (Q.S. An-Naml [27] : 22-24).
Berita yang dibawa burung Hud-Hud menggerakkan Nabi Sulaiman untuk
menyerukan Ratu Saba’ (sebagian sejarawan menyebut bernama BilqisatauBalqis)
dan kaumnya agar masuk Islam. Hal ini membuktikan kedekatan kedua negeri
tesebut walaupun terpisah jarak geografis ribuan kilometer.
Nabi Sulaiman menyeru Balqis untuk menerima ajaran Islam, menyembah Allah
Yang Esa. Perintah Nabi Sulaiman,
ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ
إِلَّا هُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِيمِ
Artinya : “Pergilah dengan suratku ini, lalu jatuhkan kepada mereka,
kemudian berpalinglah dari mereka, lalu perhatikanlah apa yang mereka
bicarakan”. (Q.S. An-Naml [27] : 26).
Sampai kemudian Balqis sendiri beserta rombongannya datang ke negeri
Sulaiman, di kawasan Al-Aqsha, Palestina. Hingga akhirnya Sang Ratu Bilqis
menerima ajaran Islam yang ditawarkan Nabi Sulaiman.
رَبِّ إِنِّى ظَلَمۡتُ
نَفۡسِى وَأَسۡلَمۡتُ مَعَ سُلَيۡمَـٰنَ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِينَ
Artinya : “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap diriku
dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta alam”. (Q.S.
An-Naml [27] : 44).
Dengan terjalinnya hubungan Sulaiman-Balqis, Palestina-Yaman, yang diikat
tali iman, maka bersatulah dua wilayah tersebut di bawah naungan Islam dan di
bawah naungan Kerajaan Nabi Sulaiman ‘Alaihi Salam.
Al-Quran menyebut sepanjang kawasan dua negeri tersebut Allah berikan
keberkahan bagi penduduk dan alam sekitarnya.
وَجَعَلۡنَا بَيۡنَہُمۡ
وَبَيۡنَ ٱلۡقُرَى ٱلَّتِى بَـٰرَڪۡنَا فِيہَا قُرً۬ى ظَـٰهِرَةً۬ وَقَدَّرۡنَا
فِيہَا ٱلسَّيۡرَۖ سِيرُواْ فِيہَا لَيَالِىَ وَأَيَّامًا ءَامِنِينَ
Artinya : “Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami
limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan
antara negeri-negeri itu perjalanan. Berjalanlah kamu di kota-kota itu
pada malam hari dan siang hari dengan aman.” (Q.S. Saba [34] : 18).
Pada Surat Quraisy, Al-Quran mengabadikan kawasan Yaman sebagai daerah yang
sering dikunjungi para pedagang kafilah Jazirah Arab Quraisy.
*لِإِيلَـٰفِ قُرَيۡشٍ
* إِیلَـٰفِهِمۡ رِحۡلَةَ ٱلشِّتَآءِ وَٱلصَّيۡفِ
Artinya : “Karena kebiasaan orang-orang
Quraisy,kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” (Q.S. Quraisy [106] : 1-2).
"...dan sesungguhnya Kami telah
memberikan ilmu kepada Daud dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan; segala puji
bagi Allah yang melebihkan kami dan banyak hambanya yang beriman, dan Sulaiman
telah mewarisi Daud dan dia berkata; Wahai manusia, kami telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
semua ini benar-benar satu anugerah yang nyata."
Ia juga dapat menundukkan jin dan angin,
sehingga dapat disuruh melakukan apa saja, termasuk mendapatkan tembaga cair
yang selalu keluar dari perut bumi untuk dijadikan perkakasan, bangunan istana,
benteng, piring-piring besar dan tungku-tungku.
"...dan Kami (tundukkan) angin bagi
Sulaiman yang perjalanannya pada waktu petang, sama dengan perjalanan sebulan
dan Kami alirkan cairan tembaga baginya, dan sebahagian daripada jin ada yang
bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya, dan siapa
yang menyimpang antara mereka daripada perintah Kami, Kami rasakan kepadanya
azab neraka yang apinya menyala-nyala."